Archive for 2014
TUGAS BESAR JARINGAN KOMPUTER
Konsep dasar Routing OSPF
Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah topologi adalah untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergance,serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network.
OSPF Message Encapsulation terjadi
pada lapisan data-link dengan nomor protocol 89. Data field ini dapat berisi
salah satu dari lima tipe paket OSPF. Pada IP packet header, alamat tujuannya
mempunyai dua alamat multicast yaitu 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 namun yang diset
cukup salah satu dari alamat tersebut. Bila paket OSPF diencapsulasi di sebuah
frame Ethernet, alamat tujuan dari MAC address juga merupakan sebuah alamat
multicast, yaitu 01-00-5E-00-00-05 dan 01-00-5E-00-00-06. Semua paket OSPF
mempunyai 24 byte yang berisikan informasi yang diperlukan. Packet header ini
terdiri dari berbagai bidang seperti jenis-jenis paket OSPF, router ID serta
alamat IP dari router yang mengirimkan paket.
Ada 5 tipe paket yang digunakan OSPF, yaitu :
- Hello packet, untuk menemukan serta membangun hubungan antar tetangga router OSPF.
- Database Description (DBD), untuk mengecek singkronisasi database antar router.
- Link-State Request (LSR), meminta spesifikasi link-state records antara router satu dengan yang lain.
- Link-State Update (LSU), mengirimkan permintaan spesifikasi link-state records.
- Link-State Acknowledgement (LSAck), menerima paket link-state.
Media yang dapat meneruskan informasi OSPF yaitu:
1.
Broadcast Multiaccess
Media jenis
ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN seperti
misalnya ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media seperti ini, OSPF
akan mengirimkan traffic multicast dalam pencarian router-router neighbour-nya.
Namun ada yang unik dalam proses pada media ini, yaitu akan terpilih dua buah
router yang berfungsi sebagai Designated Router (DR) dan Backup Designated
Router (BDR). Apa itu DR dan BDR akan dibahas berikutnya.
2.
Point-to-Point
Teknologi
Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang
terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini
misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu
membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang
perlu dijadikan sebagai neighbour. Dalam proses pencarian neighbour ini, router
OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello packet dan pesanpesan lainnya
menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters 224.0.0.5.
3. Point-to-Multipoint
Media jenis
ini adalah media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan
banyak tujuan. Jaringan-jaringan yang ada di bawahnya dianggap sebagai
serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling terkoneksi langsung ke
perangkat utamanya.
4.
Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)
Media
berjenis Nonbroadcast multiaccess ini secara fisik merupakan sebuah serial line
biasa yang sering ditemui pada media jenis Point-to- Point. Namun secara
faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke
satu titik saja.
OSPF memiliki 3 tabel di dalam router :
- Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
- Adjecency database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
- Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
Kelebihan dari OSPF :
- Tidak menghasilkan routing loop
- Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
- Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
- Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
- Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan dari OSPF :
- Membutuhkan basis data yang besar
- Lebih rumit
TOPOLOGI 2 ROUTING OSPF
IP CONFIGURATION PC 1 IP CONFIGURATION PC 2
IP CONFIGURATION PC 3 IP CONFIGURATION PC 4
IP CONFIGURATION PC 5 IP CONFIGURATION PC 6
IP CONFIGURATION PC 7 IP CONFIGURATION PC 8
IP CONFIGURATION PC 9 IP CONFIGURATION PC 10
IP CONFIGURATION PC 11 IP CONFIGURATION PC 12
IP CONFIGURATION PC 13 IP CONFIGURATION PC 14
IP CONFIGURATION PC 15 IP CONFIGURATION PC 16
IP CONFIGURATION PC 17 IP CONFIGURATION PC 18
IP CONFIGURATION PC 19
KONFIGURASI ROUTER A KONFIGURASI ROUTER B
KONFIGURASI ROUTER C KONFIGURASI ROUTER D
KONFIGURASI ROUTER E KONFIGURASI ROUTER F
KONFIGURASI ROUTER G
ROUTING OSPF ROUTER A ROUTING OSPF ROUTER B
ROUTING OSPF ROUTER C ROUTING OSPF ROUTER D
ROUTING OSPF ROUTER E ROUTING OSPF ROUTER F
ROUTING OSPF ROUTER G
HASIL TES PING ANTAR PC
QUALITY of SERVICE (QoS)
Quality
of Service
(QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik
dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah latency, jitter,
packet loss, throughput, MOS, echo cancellation dan PDD.
QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan.
Terdapat beberapa factor yang dapat menurunkan nilai QoS, seperti : Redaman,
Distorsi, dan Noise.
QoS
(Quality of Service) : “the collective effect of service performance which
determines the degree of satisfaction of a user of the service”. International
Telecommunication Union (ITU).
Beberapa jenis trafik dalam telekomunikasi
QoS didesain untuk membantu end user
(client) menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi
berbasis jaringan. QoS mengacu pada
kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik
jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP
dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda,
yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS
menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang
disediakan, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.
Ilustrasi
antrian pengiriman informasi dalam telekomunikasi
Pentingnya QoS
Ada beberapa
alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu:
- Untuk memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yang kritis pada jaringan.
- Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yang sudah ada.
- Untuk meningkatkan performansi untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti Voice dan Video.
- Untuk merespon terhadap adanya perubahan-perubahan pada aliran traffic di jaringan.
Tingkatan QoS
Best-Effort Service
Best-effort service digunakan
untuk melakukan semua usaha agar dapat mengirimkan sebuah paket ke suatu
tujuan. Penggunakan best-effort service tidak akan memberikan jaminan agar
paket dapat sampai ke tujuan yang dikehendaki. Sebuah aplikasi dapat
mengirimkan data dengan besar yang bebas kapan saja tanpa harus meminta ijin
atau mengirimkan pemberitahuan ke jaringan. Beberapa aplikasi dapat menggunakan
best-effort service, sebagai contohnya FTP dan HTTP yang dapat mendukung
best-effort service tanpa mengalami permasalahan. Untuk aplikasi-aplikasi yang
sensitif terhadap network delay, fluktuasi bandwidth, dan perubahan kondisi
jaringan, penerapan best-effort service bukanlah suatu tindakan yang bijaksana.
Sebagai contohnya aplikasi telephony pada jaringan yang membutuhkan besar
bandwidth yang tetap, 0agar dapat berfungsi dengan baik; dalam hal ini
penerapan best-effort akan mengakibatkan panggilan telephone gagal atau
terputus.
Integrated Service
Model integrated service menyediakan aplikasi dengan tingkat
jaminan layanan melalui negosiasi parameter-parameter jaringan secara
end-to-end. Aplikasi-aplikasi akan meminta tingkat layanan yang dibutuhkan
untuk dapat beroperasi dan bergantung pada mekanisme QoS untuk menyediakan
sumber daya jaringan yang dimulai sejak permulaan transmisi dari
aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan mengirimkan trafik, sebelum
menerima tanda bahwa jaringan mampu menerima beban yang akan dikirimkan
aplikasi dan juga mampu menyediakan QoS yang diminta secara end-to-end. Untuk
itulah suatu jaringan akan melakukan suatu proses yang disebut admission control. Admission control
adalah suatu mekanisme yang mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS yang diminta tidak
dapat disediakan, maka jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke aplikasi agar
dapat memulai untuk mengirimkan data. Jika aplikasi telah memulai pengiriman
data, maka sumber daya pada jaringan yang sudah dipesan aplikasi tersebut akan
terus dikelola secara end-to-end sampai aplikasi tersebut selesai.
Differentiated Service
Model terakhir dari QoS adalah
model differentiated service. Differentiated
service menyediakan suatu set perangkat klasifikasi dan mekanisme antrian
terhadap protokol-protokol atau aplikasi-aplikasi dengan prioritas tertentu di
atas jaringan yang berbeda. Differentiated
service bergantung pada kemampuan edge router untuk memberikan klasifikasi dari paket-paket
yang berbeda tipenya yang melewati jaringan. Trafik jaringan dapat
diklasifikasikan berdasarkan alamat jaringan, protocol dan port,
ingress interface, atau klasifikasi lainnya selama masih didukung oleh standard access list atau extended access list.
Parameter QoS
Performansi
mengacu ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban
data di dalam suatu komunikasi. Performansi merupakan kumpulan dari beberapa
parameter besaran teknis, yaitu :
1. Throughput, yaitu kecepatan
(rate) transfer data efektif, yang
diukur dalam bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang
diamati pada destination selama
interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut.
2. Packet Loss, merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi
yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua
aplikasi karena retransmisi akan
mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk
aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya
perangkat jaringan memiliki buffer
untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak
akan diterima.
Packet
loss
3. Delay (latency), adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak
dari asal ke tujuan. Delay dapat
dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama.
Adapun komponen delay adalah
sebagai berikut:
Komponen delay
Ilustrasi
Delay dalam telekomunikasi
One-Way Delay/Latensi
4. Jitter, atau variasi kedatangan
paket, hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam
waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di
akhir perjalanan jitter. Jitter lazimnya disebut variasi delay ,berhubungan eart dengan latency,
yang menunjukkan banyaknya variasi delay
pada taransmisi data di jaringan. Delay antrian pada router dan switch dapat
menyebabkan jitter.
Jitter
5. MOS (Mean Opinion Score)
Kualitas sinyal yang
diterima biasanya diukur secara subjektif dan objektif. Metoda pengukuran
subyektif yang umum dipergunakan dalam pengukuran kualitas speech coder
adalah ACR (Absolute Category Rating) yang akan menghasilkan nilai MOS (Mean
Opinion Score). Tes subyektif ACR meminta pengamat untuk menentukan
kualitas suatu speech coder tanpa membandingkannya dengan sebuah
referensi. Skala rating umumnya mempergunakan penilaian yaitu beruturut –
turut: Exellent, Good, Fair, Poor dan Bad dengan nilai MOS (Mean
Opinion Score) berturut – turut: 5, 4, 3, 2 dan 1. Kualitas suara minimum
mempunyai nilai setara MOS 4.0.
6. Echo Cancelation
Untuk menjamin kualitas
layanan voice over packet terutama
disebabkan oleh echo karena delay yang terjadi pada jaringan paket maka
perangkat harus menggunakan teknik echo
cancelation. Persyaratan performansi yang diperlukan untuk echo canceller harus mengacu standar
internasional ITU G.165 atau G.168.
7. Post Dial Delay
PDD (Post-Dial Delay) yang
diijinkan kurang dari 10 detik dari saat digit terakhir yang dimasukkan sampai
mendapatkan ringing back.
Penyebab QoS Yang Buruk
Terdapat beberapa faktor pengganggu
dalam jaringan yang menyebabkan turunya nilai QoS, yaitu :
- Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda-beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal ini, perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal. Pada daerah frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih tinggi dibandingkan pada daerah frekuensi rendah.
- Distorsi, yaitu fenomena yang
disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi karena perbedaan bandwidth. Untuk
itu, dalam komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dalam
mengakomodasi adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan pemakaian
bandwidth yang seragam, sehingga distorsi dapat dikurangi.
Ilustrasi pengaruh bandwith
terhadap distorsi
Analogi Bandwidth
- Noise
- Noise ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat mengubah data asli yang dikirimkan.
Jenis-jenis
noise dalam jaringan :
a. Thermal noise
ü
Terjadi
pada media transmisi bila suhunya diatas suhu mutlak (0ºK)
ü
Akibat
pergerakan elektron secara random dan memiliki karakteristik energi
terdistribusi seragam
ü
Menjadi
faktor yang menentukan batas bawah sensitifitas sistem penerima
b. Intermodulation noise
ü
Terjadi
karena ketidak-linieran komponen transmitter dan receiver
ü
Sinyal
output merupakan penjumlahan dan perbedaan dari sinyal input
ü
Sistem
diharapkan linear sehingga sinyal output = sinyal input
c. Impulse noise
ü
Pulsa-pulsa
iregular atau spikes
ü
Durasi
pendek
ü
Amplituda
tinggi
ü
Pengaruh
kecil pada komunikasi telepon analog
ü
Pengaruh
besar pada komunikasi data
d. Crosstalk
ü Gandengan yang tidak
diinginkan antar lintasan sinyal → media metal (twisted pair & koaksial)
ü Penyebab:
4 Gandengan elektris
4 Pengendalian respon
frekuensi yang buruk
ü Contoh : ketika bertelepon,
kita mendengarkan percakapan lain
e. Echo
ü Terjadi ketika sinyal yang
dikirim oleh transmitter kembali (feedback) kepadanya.
Perbaikan QoS
Dalam usaha
menjaga dan meningkatkan nilai QoS, dibutuhkan teknik untuk menyediakan
utilitas jaringan, yaitu dengan mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap
informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Contohnya, terdapat
paket data yang bersifat sensitif terhadap delay tetapi tidak sensitif terhadap
packet loss seperti VoIP, ada juga paket yang bersifat sensitif terhadap packet
loss tetapi tidak sensitif terhadap delay seperti transfer data. Untuk itu
perlu dilakukan pengklasifikasian paket dan pengurutan prioritas paket dari
yang paling tinggi sampai terendah.
Klasifikasi dan
Prioritas Paket
Ilustrasi
komunikasi dengan QoS dan tanpa QoS
Literatur:
http://www.dd-wrt.com/wiki/index.php/Quality_of_Service
http://technet.microsoft.com/en-us/library/cc757120(v=ws.10).aspx
http://www.techopedia.com/definition/9049/quality-of-service
http://www.pcmag.com/encyclopedia/term/50026/qos
http://www.etsi.org/technologies-clusters/technologies/quality-of-service
http://en.wikipedia.org/wiki/Quality_of_service
http://www.dd-wrt.com/wiki/index.php/Quality_of_Service
http://technet.microsoft.com/en-us/library/cc757120(v=ws.10).aspx
http://www.techopedia.com/definition/9049/quality-of-service
http://www.pcmag.com/encyclopedia/term/50026/qos
http://www.etsi.org/technologies-clusters/technologies/quality-of-service
http://en.wikipedia.org/wiki/Quality_of_service
PERKEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER
Sejarah Jaringan Komputer
Konsep jaringan
komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan
komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang
dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin
memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk
mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses
beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam
sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis
komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer
mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep
distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing
System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer
diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke
sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang
sendiri-sendiri.
Jaringan komputer model TSS Memasuki
tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat
komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses
distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini
beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk
melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.
Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara
teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus
didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam
satu perintah dari komputer pusat.
Jaringan komputer model
distributed processing. Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah
mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan
komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses
bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa
melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal
yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan,
maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah
jaringan raksasa WAN.
Jadi yang dimaksud Jaringan
komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan
lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan
dari jaringan komputer adalah:
1.
Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian
printer, CPU, memori, harddisk
2.
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant
messaging, chatting
3.
Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian
dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang
meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut
pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan
digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Kelebihan dan
Kekurangan Jaringan Komputer
Kelebihan:
1.
Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan
fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu
komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai
workstation.
2.
Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih
baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator
jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
3.
Sistem backup data lebih baik, karena pada
jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup
seluruh data yang digunakan di dalam jaringan
4.
Antar komputer dalam jaringan dapat saling
berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem,
printer.
5.
Biaya operasional relatif lebih murah
dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak
memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan
dan menyediakan fasilitas jaringan.
6.
Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung
pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak,
jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kekurangan:
1.
Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit,
karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk
terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi
adalah antara server dengan workstation.
2.
Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh
masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang
dimiliki.
3.
Karena data jaringan tersebar di masing-masing
komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing
komputer tersebut
4.
Biaya operasional relatif lebih mahal.
5.
Diperlukan adanya satu komputer khusus yang
berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
6.
Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada
server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan
terjaga
Jenis Jaringan Komputer
Klasifikasi Berdasarkan skala:
1.
Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan
jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai
beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau
pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling
bertukar informasi.
2.
Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada
dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya
menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor
perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang
data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3.
Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya
mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan
benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan
program-program (aplikasi) pemakai.
Berdasarkan fungsinya:
Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang
berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki
komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai
client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai
server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan
komputer:
·
Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
·
Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
Berdasarkan topologi jaringan: Berdasarkan [topologi jaringan], jaringan
komputer dapat dibedakan atas:
• Topologi bus
• Topologi star
• Topologi ring
• Topologi mesh
• Topologi tree
• Topologi bus
• Topologi star
• Topologi ring
• Topologi mesh
• Topologi tree
Teknologi Jaringan
Nirkabel Masa Kini dan Masa Depan
Teknologi Komunikasi Jaringan saat ini sudah memasuki
era Wireless alias Nirkabel atau tanpa kabel. Hal ini disebabkan oleh tuntutan kebutuhan
komunikasi data manusia yang perlu mobilitas yang tinggi. Saat ini, orang-orang
ingin dapat berkomunikasi data / informasi satu sama lain dimana saja dan kapan
saja. Tentu saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh Teknologi jaringan kabel
(wired) yang bersifat Fixed atau tidak dapat berpindah-pindah. Kemudian dari
masalah-masalah dan kebutuhan tersebut munculah teknologi komunikasi data yang
bersifat nirkabel yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja selama kita
masih berada di dalam radius jangkauannya, seperti WiFi (Wireless Fidelity),
WIMAX dan yang terbaru adalah LTE (Long Term Evolution). Tidak perlu berpanjang
lebar lagi basa-basinya, berikut penjelasan dari masing-masing teknologi
Komunikasi Wireless tersebut.
1. WiFi atau Wireless LAN
WiFi (Wireless Fidelity) atau lebih dikenal dengan
Wireless LAN (WLAN) ditujukan untuk menghubungkan beberapa terminal berbasis IP
(PC notebook atau PDA) dalam suatu area LAN (Local Area Network). Sehingga
dalam implementasinya, WiFi dapat difungsikan untuk mengganti jaringan kabel
data (UTP) yang biasanya digunakan untuk menghubungkan terminal LAN.
Wireless LAN merupakan salah satu aplikasi
pengembangan wireless untuk komunikasi data. Sesuai dengan namanya Wireless,
yang berarti tanpa kabel, WLAN (Wireless Local Area Network) adalah jaringan
lokal (dalam satu gedung, ruang, kantor, dsb.—bukan antar kota) yang tidak
menggunakan kabel. Berbagai kombinasi dari wireless, NIC dan Access Point-nya
akan memberikan konfigurasi utama untuk network manager dan engineer untuk
menciptakan berbagai jenis konfigurasi jaringan.
2. WIMAX
Worldwide Interoperability for Microwave Access
(WiMAX) merupakan standar industri yang bertugas menginterkoneksikan
berbagai standar teknis yang bersifat global menjadi satu kesatuan. WiMAX
dan WiFi dibedakan berdasarkan standar teknik yang bergabung didalamnya.
WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11dengan ETSI HiperLAN yang merupakan
standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan
penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan ETSI HiperMAN. Standar
keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, yaitu Eropa
dan sekitarnya. Untuk dapat membuat teknologi ini digunakan secara global,
maka diciptakan WiMAX. Standar global yang dipakai di dunia dapat digambarkan
sebagai berikut:
Standar-standar yang ada dengan spesifikasi yang
mendukung komunikasi sampai tingkat MAN disatukan dengan standar WiMax.
Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar
teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan
koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau broadband wireless
access (BWA). Pada masa mendatang, segala sesuatu yang berhubungan
dengan teknologi BWA kemungkinan akan diberi sertifikasi WiMAX. Standar
WiMAX dibentuk oleh gabungan-gabungan industri perangkat wireless dan
chip-chip komputer diseluruh dunia. Perusahaan besar
ini bergabung dalam suatu forum kerja yang merumuskan standar
interkoneksi antar teknologi BWA yang mereka miliki pada produk-produknya.
Berbeda dengan WiFi yang hanya mencakup jaringan
local yang kecil, kurang dari 50 meter, teknologi untuk WiMax sangat cocok
untuk jaringan geografis yang luas hingga ratusan kilometer. Gambar 3.2.1
menggambarkan perubahan ukuran jaringan, teknologi WiMax mencakup : Wide
Area Networks (WAN) dan Metropolitan Area Networks (MAN). Teknologi Local
Area Network (LAN) seperti WiFi telah sukses mengantarkan data untuk jarak
kurang dari 50 meter dan Personal Area Networks (PAN) seperti teknologi
Bluetooth untuk jarak sekitar kurang dari 10 meter.
3. LTE (Long Term Evolution)
Istilah LTE pertama kali diperkenalkan oleh 3GPP
untuk memulai tahap evolusi berikutnya dalam sistem komunikasi mobile yang
berdasarkan pada teknologi Orthogonal Frekuensi Division Multiplexing (OFDM).
LTE digunakan untuk menyediakan solusi all-IP pada arsitektur
jaringannya. LTE memiliki kemampuan untuk beroperasi pada mode FDD ataupun TDD.
Tidak seperti UMTS, LTE tidak mendukung soft andover. LTE
memberdayakan operator untuk mencapai tingkat puncak uplink dan downlink,
meningkatkan efisiensi spektrum, dan mengurangi CAPEX dan OPEX.Jaringan inti
LTE didasarkan padasolusi all-IP, dan tidak seperti GSM/UMTS, tidak ada elemen
jaringan yang terpisah.Pada LTE circuit-switching hadir
dijaringan inti. Perubahan siginifikan dibandingkan standar sebelumnya meliputi
3 hal utama, yaitu air interface, jaringan radio serta jaringan core. Menurut IMT Advanced (International Mobile
Telecommunications Advanced), LTE tidak sepenuhnya sesuai dengan persyaratan
4G.
Layanan LTE pertama di dunia dibuka oleh Telia Sonera di dua kota Skandinavia yaitu Stockholm dan Oslo pada 14 Desember 2009. LTE adalah satu set perangkat
tambahan ke Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang diperkenalkan pada 3rd Generation
Partnership Project (3GPP) Release 8 dan juga merupakan evolusi teknologi 1xEV-DO sebagai bagian dari
roadmap standar 3GPP2.
Teknologi LTE sendiri merupakan pengembangan
teknologi dari aplikasi GSM dan CDMA yang sudah ada di Indonesia saat ini. Bila
pada GSM (2G), berevolusi menjadi GPRS (2,5G), yang dilanjutkan dengan EDGE,
serta EDGE Evolved. Maka di WCDMA (3G), berevolusi menjadi HSPA (3,5G) dan
HSPA+, maka solusi berikutnya adalah penggunaan LTE yang mempunyai layanan
kapasitas gigabytes di atas semuanya.
Sumber:
http://lhal4.wordpress.com/2010/11/30/kelebihan-dan-kekurangan-jaringan-
Sumber:
http://lhal4.wordpress.com/2010/11/30/kelebihan-dan-kekurangan-jaringan-